BTS fanfition "Dunia Taehyung" - Chapter 1: Tidak Ada Sapi Di luar

Note : Blog yang berisi tentang FF BTS (Don't Copy)


Dunia Taehyung


Title        : Dunia Taehyung

Cast        : Kim Taehyung

Author   : ygmin_9393/ygmin93

Hanya cerita ringan tentang Taetae

List

Prolog

Happy Reading Gyussss~~


❤❤❤❤❤❤❤


Sedari tadi yeoja cantik itu menatap anaknya khawatir. Anaknya sibuk mengorek lubang yang ada di dinding rumahnya.


"Taehyungie, sini sayang." Taehyung tidak mendengarkannya, malahan dia semakin asik mengorek lubang itu. Entah apa yang membuatnya merasa lebih tertarik dengan lubang itu dari pada ibunya yang membawa susu dengan botol singa kesukaannya.

Yeoja itu menghela nafas pelan. Ia meletakkan botol susu itu di atas meja makan. Menghampiri anaknya dan menjauhkan Taehyung dari dinding.

"Nah, sekarang duduk dan minum susu mu." Awalnya bocah berusia empat tahun itu menerima susu pemberian ibunya. Tak lama kemudian bocah itu berdiri dari tempatnya kembali ke posisi semua, dimana tempat lubang itu berada. Mengabaikan susunya.

Yeoja yang berperan sebagai ibu itu. Mendesah frustasi, Melihat tingkah anaknya itu. Apa yang membuat Taehyung lebih tertarik dengan lubang itu? Apa ada semut? Atau hal lain semacamnya? Tapi ini membuatnya takut.

Taehyung terlalu asik dengan itu, bahkan ia mengabaikan usaha ibunya yang mencoba untuk menarik perhatiannya. Ini sudah hari kedua Taehyung melakukan kegiatan ini.

'Apa dia baik-baik saja? Ku harap tidak ada gangguan pada tumbuh kembangannya.' Ia takut Taehyung mengidap autisme. Anak itu waktu masih bayi sering sakit. Jadi ia takut terjadi sesuatu pada anak semata wayangnya ini.

Hari demi hari pun berlalu. Sekarang sudah setahun berlalu dari kejadian yang sempat membuatnya takut setengah mati. Ibu Taehyung atau Ny. Kim mulai bisa bernafas lega. Ternyata anaknya baik-baik saja. Tidak terjadi gangguan pada tumbuh kembangannya. Ia bersyukur akan hal itu.

"Eomma,,, aku mau ke sekolah." Sekolah yang dimaksud Taehyung adalah taman kanak-kanak yang berada didepan rumahnya. Ia senang kesana, ibu gurunya baik, Taehyung suka itu. Nada bicaranya sangat lembut, guru itu tetangga mereka.

Taehyung sering ke rumahnya karena disana ada akuarium ikan.

"Iya, hati-hati." Taehyung berlari keluar melewati pagar berwarna biru yang ada pohon besar disana. Iya masuk kedalam bangunan berwarna orange, itu sekolahnya.

"Eoh? Ada Taetae. Sini sayang, kita menggambar bersama." Taehyung langsung berlari duduk disamping teman-temannya yang lain. Entahlah apa itu bisa disebut teman atau tidak, karena Taehyung tidak kenal mereka.

Guru itu, atau kita sebut saja Ahn sseam memberi Taehyung kertas berwarna pink dan satu pola berbentuk sepatu dan jangan lupa satu kayu yang ada jarum di ujungnya. Kalau diingat-ingat bentuknya seperti lebah.

Taehyung melirik kiri kanan, dia tidak tahu apa yang harus ia lakukan dengan semua benda itu. Ia melihat anak yang mulai bekerja dengan benda yang sama seperti miliknya.Anak itu tampak santai menusukkan benda itu kertasnya yang beralas gabus mengikuti pola yang sudah ada.

'Aaa,,,,, seperti itu ya.' Ia bukan tipe yang suka minta bantuan. Ia lebih suka mencobanya sendiri. Ia mulai melakuakan hal yang sama. Matanya berbinar saat melihat hasil karyanya. Yang tentu hasilnya bagus, secara dia 'kan melakukannya dengan pola yang sudah diberi. Taehyung melambaikan kertasnya pada gurunya.

"Sseam sudah jadi." Sang guru tersenyum menanggapi Taehyung yang senang melambaikan kertasnya.

"Jja! Sekarang Taetae warnai gambarnya." Taehyung mengangguk mengambil beberapa krayon. Sebelum itu ia menyambung titik-tik lubang itu dengan pensil, hingga sempurna berbentuk sepatu.

Taehyung semakin puas dengan hasil karyanya yang sudah selesai diberi warna. Walau warnanya berantakan sana sini, maklum anak kecil. Ia tetap senang dengan hasilnya.

Taehyung memberikan gambarnya kepada Ahn sseam, untuk menghargai kerja keras Taehyung guru itu memberi Taehyung dia bintang di tangannya. Tentu saja bocah itu senang luar biasa.

"Anak pintar." Sang guru mengacak gemas rambut halus Taehyung.

"Gomawoyo, seongsaengnim." Di umur lima tahun Taehyung sudah bisa berbicara dengan bersih. Ia tidak kesulitan dalam menyebut kata yang ada huruf R dan S nya.

Taehyung hanya lah bocah biasa, yang suka bermain. Setelah selesai dengan gambarnya tadi. Taehyung langsung berlari kedalam bak besar berisi bola warna-warni seukuran genggamannya. Bolanya sangat banyak, Taehyung suka itu.

Setelah bosan bermain Taehyung, keluar dari bak, walau sedikit kesulitan. Ia rela mencoba keluar dari bak itu dengan susah payah tanpa bantuan orang dewasa, dan ia berhasil tanpa terluka sedikit pun.

Tak sengaja matanya menangkap seorang anak yang sedang duduk di balik pintu. Entah apa yang merasukinya.

Taehyung menendangnya. Anak itu tidak menangis, dia diam dan menunduk. Tak lama kemudian mendongak.

"Kau siapa? Kenapa ada disini? Kau 'kan bukan murid sekolah ini." Taehyung hanya bocah biasa, bukan pembully sedari dini, dia hanya anak kecil yang terkadang memiliki sifat baik dan bisa menjadi jahat. Dia terlalu polos untuk bersikap.

Karena tidak ada respon sama sekali, Taehyung memilih pergi dari sana. Bermain ayunan sepertinya menyenangkan. Pikirnya.

Disana ada Jihoon, BamBam, Yugyeom, dan beberapa anak yang tidak ia kenali.

"Taetae kau mau?" Taehyung naik ke ayunan itu dan mengambil benda yang baru saja di tawarkan BamBam, Taehyung sedikit bingung dengan benda itu. Botol kecil dan warnanya pink.

"Ini apa?" Polos sekali.

"Itu, cat kuku. Kuku mu akan terlihat cantik dengan cat itu." Yang dia maksud adalah kuteks, entah kenapa anak itu memilikinya. Itu punya anak perempuan. Ah! Mungkin itu milik ibunya. Karena Taehyung tak tau apa-apa soal cat kuku itu. Ia memakainya. Memang warnanya cantik, Tapi kan dia Namja.

Matanya berbinar. Melihat kukunya berubah warna. Warna pink, yang tidak rata sama sekali, cat itu bertumpuk-tumpuk. "Hwuaaahh!!!! Daebak!!!!!"

"Apa aku bilang! Bagus kan!" Ucap BamBam bangga. Dasar anak kecil.


❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤


Waktu berlalu begitu cepat, ini saatnya Taehyung masuk sekolah dasar. Ibunya menemaninya untuk pergi mendaftar.

Sebelum benar-benar diterima, Taehyung ditanya dulu. Untuk mengetes kemampuannya.

"Ini anak mu?" Ny. Kim Mengangguk sembari tersenyum. "Hwuah! Sudah besar ya." Guru paruh baya itu, menatap Taehyung dengan senyumnya yang membuat kerutan wajahnya semakin jelas. Rautnya ramah, jadi Taehyung tidak mterasa takut.

Tidak hanya Taehyung yang mendaftar sebagai murid disini. Ada temannya juga, anak tetangganya, teman baik Taehyung.

"Nah, sekarang ssaem mau bertanya padamu." Taehyung menatap guru itu lekat. "Taetae, kamu pernah liat sapi?" Taehyung mengangguk polos. "kamu tau kaki sapi itu ada berapa?"

Taehyung berdiri dari tempat duduknya. Ny. Kim sempat bingung dengan sikap anaknya. 'Apa yang dia lakukan?' Begitu pula dengan guru paruh baya itu. Tapi mereka dengan sabar menunggu jawaban Taehyung.

"Sseam! Tidak ada sapi diluar." Ny. Kim meringis, ada tawa yang ingin meledak, tapi harus ditahan. Anaknya polos sekali. Sang guru mencoba untuk maklum dengan ketidak nyambungan Taehyung. Sepertinya dia harus ganti pertanyaan.

"Ah, kita lupakan soal sapi. Taetae pasti tau ayam. Kaki ayam ada berapa?"

"Paruh ayam mematuk makanan, sayap ayam ada dua,,,"

"Taetae, yang sseam tanya itu kakinya. Ada berapa kaki ayam?" Potong guru itu. Hah~~~~ Taehyung benar-benar, kalo ditanya pasti tidak nyambung. Ny. Kim hanya bisa menepuk dahinya.

"Eumm,,, dua." Sebenarnya Taehyung itu anak yang cerdas, hanya saja pertanyaan guru itu membuat Taehyung sesat. Tapi tidak untuk pertanyaan kedua. Itu Taehyung nya yang sesat.

Guru itu menyudahi acaranya 'Mari mengetes Taehyung' Ia takut Taehyung mantul lebih jauh lagi. Lebih baik sudahi saja.

"Jja! Pintar, besok Taetae sudah mulai bersekolah."


❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤


Hari ini, hari pertama Taehyung masuk sekolah dasar. Bocah itu sangat bersemangat, bahkan ia nekat untuk pergi sendiri saking tak sabarnya.

"Eomma!!! Aku pergi sendiri saja!!!" Eommanya lama makanya Taehyung memilih pergi sendiri, dan untungnya sekolahnya itu dekat dari rumah.

"Iya, hati-hati sayang. Liat kiri-kanan saat menyeberang, ok!!" Teriak sang ibu dari dapur.

"Okkkk!!!!!" Taehyung itu pintar, ia bisa melintasi jalan raya sendirian. Maksudnya bukan jalan raya yang penuh kendaraan yang berlalu lalang. Disini tidak terlalu banyak kendaraan, tapi ya,,, harus tetap hati-hati. Taehyung mengikuti saran ibunya, dan sekarang sampailah tempat tujuan, yaitu tempat dimana ia menimba ilmu.

Sebelum masuk semua murid harus mengikuti upacara.

Taehyung berbaris di paling belakang.

Saat menoleh kebelakang, Taehyung melihat anak berlari ke arahnya.

"Hah,,, hah,,, huft~~" Taehyung hanya menatapnya, tanpa membatu mengusap punggung anak itu atau bantuan lainnya. "Barisan anak kelas satu dimana?" Anak itu bertanya padanya.

"Disini. Nama mu siapa?"

"Eoh? Seokjin."

"Eoooo~~ Sekjin!" Taehyung sok-sok mengangguk mengerti. Padahal dia salah mengeja nama. Tapi tampaknya anak itu tidak masalah. "Sini, baris di dekat ku."

Semenjak kenal dengan anak bernama Seokjin itu, mereka menjadi teman akrab. Taehyung sering ke rumahnya, dan ternyata rumah anak itu ada di depan rumahnya, tetangga baru.

Saat ini dia sedang dirumah Seokjin. Mereka menonton dan makan sambil tiduran. Kalian tau apa yang mereka nonton. Barbie.

Taehyung suka makan, satu toples cookies dia yang pegang. Seokjin tak masalah, ia masi punya banyak. Neneknya rajin buat cemilan.

"Ah! Aku jadi ingat waktu pertama kita bertemu." Tiba-tiba Taehyung berceletuk. Mulutnya penuh dengan cookies. Jin menatap Taehyung yang masih menatap filmnya mulutnya masih bergerak mengunyah cookies. Gak lama kemudian ia juga menatap Jin.

"Tentang apa?"

"Nama mu. Aku kira nama mu Sekjin." Jin tergelak, dan Taehyung juga ikut menertawakan kebodohannya.

"Kau kan bodoh."

"Ck! Kau ini. Menyebalkan sekali!"

Mereka kembali menonton Barbie yang sempat mereka abaikan.

"Eoh! Sudah jam empat! Aku pulang dulu ya." Setelah puas menghabiskan cookies Jin, Taehyung bergegas pulang. Jin hanya mengangguk. "Besok aku kesini lagi." Taehyung melambaikan tangannya.

"Sudah pulang?"

"Ne, eomma." Taehyung melepaskan slippernya langsung berlari kedalam.

Dia langsung mandi, tanpa menunggu ibunya. Ibunya sibuk mengobati pasien. Ibunya adalah seorang bidan. Kliniknya selalu penuh, apa lagi sore-sore seperti ini, pasien berbondong-bondong datang ke kliniknya.


❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤


Kelas satu, semester dua, dia semakin akrab dengan Seokjin. Kemana-mana selalu berdua. Mereka seperti anak kembar. Taehyung sampai lupa dengan teman-temannya yang lain. Teman yang dulunya juga sering datang ke rumah dan mengajaknya bermain di sekitar desa.

Keesokan harinya, kabar menyedihkan terdengar olehnya. Jin pergi, tanpa berpamitan padanya. Sedih? Entahlah, kita tidak tau jalan pikir anak kecil. Mungkin untuknya perpisahan belum berarti baginya.

Teman yang dulunya sempat ia lupakan. Seorang kembali bermain dengannya. Mereka sering datang ke taman kanak-kanak yang ada di depan rumah Taehyung.

"Yak! Taetae! Aku mau di ujung!!! Kau di tengah saja." Taehyung menurut saja. Toh sama saja, tempat itu tetap naik turun. Mereka main jungkat-jungkit.

"Siapa yang akan menggerakan benda ini?" Tanya Taehyung.

"Sungcheol!!" Sungcheol mendengus sebal. Ia beranjak dari tempatnya dan mengambil posisi tepat ditengah-tengah, atau lebih tepatnya berada titik tumpu.

"Pegang yang erat! Aku akan melakukannya dengan cepat!!" Dengan gaya yang sok-sokan anak itu memulai aksinya. Mengjungkat-jungkitkan permaianan itu. Namanya anak kecil, pasti akan bersorak heboh saat bermain.

"Lebih cepat!!!! Ini sangat seru!!!" Ini mingyu. Yang berada di paling ujung di depan Taehyung ia memeluk Taehyung.

"Mingyu-ya! Gunakan kali panjang mu itu!!"

Mereka terlalu senang bermain jadi lupa waktu. Matahari mulai bersembunyi.

"Hei, hei! Kalian pulang lah! Hari sudah sore. Nanti ibu kalian khawatir." Setelah teriakkan itu terdengar bocah-bocah itu pada kabur. Pulang ke rumah masing-masing. Termasuk Taehyung.

"Kelihatannya senang sekali." Itu ayahnya.

"Hehehe, appa."

"Kau sudah mandi?"

"Belum, kan Taetae baru pulang."

"Cepat sana mandi. Keburu malam." Taehyung terbirit-birit ke kamar mandi. Melepaskan semua pakaiannya, langsung mengguyur tubuhnya dengan air dingin.

"Makan! Makan! Makan!"

"Taetae mau makan apa?"

"Ayam!!!" Ny. Kim tersenyum mengusap kepala sang anak, ia gemas.


❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤


Seperempat tahun berlalu, kehidupan Taehyung tanpa Seokjin. Banyak kejadian yang ia lewati.

Hidung Taehyung mengernyit sepeti membaui sesuatu. Ia terus mengendus seperti anjing.

"Bau apa ini? Siapa yang menginjak kotoran kucing??" Murid-murid baru saja memasuk kelas. Tentu saja bingung dengan bau yang mereka cium.

Mata Taehyung melotot shock saat melihat cairan menjijikan di lantai. Mengalir dari bangku seseorang.

"Iiiiiiihhh~~~~ jorok!!!!" Pekik Taehyung. Itu Kyungsoo, bocah itu menunduk menahan malu. Anak-anak lain menertawakannya termasuk Taehyung ikut menertawakannya. Karena ia buang air besar di celana, dan itu menjijikkan. Tolong dimaklumi, anak kecil. tapi harus diberi pemahaman denhan hati-hati. Kalau tetap tidak mengerti suruh saja oranh tuannya potong uang jajannya.

Setelah kejadian itu, Kyungsoo tidak lagi masuk sekolah. Mungkin dia berhenti atau bisa jadi dia pindah sekolah. Kyungsoo tidak masuk sekolah, murid baru pun datang menggantikan murid lama.

"Selamat pagi anak-anak."

"Pagi, sseam!!"

"Hari ini kalian punya teman baru!" Tentu saja semua murid berteriak senang. Punya teman baru itu menyenangkan.

"Perkenalkan nama mu." Bocah dengan gaya kota itu, mengangkat dahinya percaya diri.

"Annyeong haseyo! Byun Baekhyun imnida! Mohon bantuannya!!"


❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤


Taehyung sedikit tidak suka dengan anak baru itu. Dia pandai mengambil muka. Taehyung tidak suka itu. Ia berteman dengan komplotan BamBam.

"Kau liat apa?"

"Itu, aku tidak suka dengan anak baru itu." Tunjuk Taehyung malas dengan dagunya. Taehyung kembali menangkup dagunya, dengan buku sebagai tumpuannya. Ia menyeruput minum rasa coklat itu.

"Bagi! Aku juga mau!" Sungcheol merebut minuman yang hampir tandas.

"Akwu, lwiat bwanyak owrwang dirwumah kwim awjeumwa." Ucapan sungcheol kurang jelas, anak itu berbicara sambil memakan gorengan. "Sepertinya ada orang baru, ada anak kecil juga di sana." Ucapnya jelas selesai menelan makanannya. Tanpa sadar bahwa ia juga anak kecil.

Mata Taehyung berbinar, tetangga di depan rumahnya ada anak kecil! Entah kenapa ia berpikir bahwa itu adalah,,,,,

"Mungkin itu,,,,,," Sungcheol menatap Taehyung yang sedang bersemangat mengatakan siapa orang itu.



❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤



Keut_


Terimakasih sudah membaca 😊
maaf untuk tokohnya 🙏

👀👀👀👀👀👀👀

List






Komentar