BTS Fanfition "Dunia Taehyung" - Chapter 2: Tangan Kiri

Note : Blog yang berisi tentang FF BTS (Don't Copy)

Dunia Taehyung

 

Title        : Dunia Taehyung

Cast        : Kim Taehyung

Author   : ygmin_9393/ygmin93

Hanya cerita ringan tentang Taetae

List

Prolog

Chapter 1: Tidak Ada Sapi Di luar

Happy Reading Gyussss~~


❤❤❤❤❤❤❤


Mata Taehyung berbinar, tetangga di depan rumahnya ada anak kecil! Entah kenapa ia berpikir bahwa itu adalah,,,,,


"Mungkin itu,,,,,," Sungcheol menatap Taehyung yang sedang bersemangat mengatakan siapa orang itu. ",,, Seokjin!!!"

"Seokjin?" Ulang Sungcheol. Taehyung mengangguk, rambut mangkoknya bergoyang. "Apa nanti kita harus ke rumahnya?"

"Ah! Kita tunggu saja di sekolah besok." Sungcheol hanya mengangguk, kembali memakan gorengannya.


❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤


"Appa, aku minta uang." Tangan Taehyung menengadah meminta uang jajannya. "Gomawo appa!" Taehyung berseru.

"Eomma! Taetae, pergi dulu!!!!" Seperti biasa Taehyung akan berteriak berpamitan kemudian berlari menuju sekolahnya.

Taehyung duduk dengan tenang dibangkunya. Menunggu teman lamanya yang akan kembali bersekolah disini. Dia yakin Jin pasti kembali bersekolah disini.

"Kita punya teman baru." Ujar guru itu. Tebakan Taehyung benar, itu jin.

"Annyeong haseyo! Kim Seokjin imnida!!!"

Taehyung senang jin kembali bersekolah di tempatnya. Mereka kembali berteman akrab. Sekarang bertambah dengan murid yang dulunya pernah Taehyung tendang di balik pintu taman kanak-kanak.

"Jadi kau, anak yang aku tendang waktu itu." Minjae menagguk. "Kau tau apa yang aku pikirkan saat itu? Auuhhh!!! Saat itu aku sangat tidak suka melihat mu. Kau seperti anak monyet duduk disana. Karena kau bukan murid di TK makanya aku semakin tidak suka dan menendang mu." Ucap Taehyung mengebu-ngebu. Menyatakan bagaimana perasaannya dulu. Jin hanya menyimak mendengar pembicaraan mereka.

"Aku tidak sekolah disana, karena imo melarang ku sekolah di sana. Begitu juga hyung dan noona."

"Alasannya?"

"Mollayo."

"Huh! Maaf aku pernah menendang mu."

"Tidak apa-apa." Mereka berempat berteman, Taehyung, Seokjin, Sungcheol dan Minjae. Dan ternyata Seokjin dan Sungcheol itu ada hubungan. Saudara jauh.


❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤


"Eomma!!! Aku mau punya adik~~~ aku mau punya adik seperti Jinnieeee." Ny. Kim pusing dengan rengekan Taehyung, yang dari tadi mengekorinya merengek minta adik. Dia pikir buat adik gampang apa?

"Iya, iya. Kita liat besok."

"Yeayyy!!!" Taehyung senang bukan main. Ia meloncat-loncat kegirangan. Langsung melahap makanan yang ibunya suapkan.

Setelah lama menunggu, adik yang Taehyung minta akhirnya lahir.

Bayi itu lucu, matanya bulat. Bayinya sangat kecil, mungil. Bayi itu lahir prematur. Jadi harus di dalam inkubator untuk beberapa saat. Karena tidak tega, Ny. Kim meminta pulang paksa kepada sang dokter yang menanganinya selama ini.

"Eomma! Namanya siapa?"

"Belum tau."

"Kalau begitu, biar Taetae yang beri nama." Ucapnya antusias.

"Boleh." Ny. Kim dan Tn. Kim tersenyum senang.

"Jaehyun? Eotteyo?"

"Jangan. Itu nama anak Jang imo."

"Namyun!"

"Andwae." Taehyung menekuk wajahnya, percuma dia menyarankan kalau ibunya menolak nama pemberiannya. Jari telunjuk Taehyung mengusap dahinya berfikir.

"Kalau Jungkook bagaimana?" Taehyung berujar pelan. Mereka tidak tau apa anaknya ini bertanya atau apa.

"Jungkook, ya? Nama yang bagus." Taehyung berbinar. Ibunya setuju dengan nama itu.

Taehyung melihat ibunya yang sedang memandikan sang adik, yang kini sudah berusia enam bulan.

"Eumm~~ Kookie wangi~~~~" Taehyung mencium adiknya yang baru saja selesai mandi.

Ia menoel-noel pipi berisi sang adik. Jungkook yang dulunya sangat kecil, sekarang sudah mulai gemuk pipinya sangat gembil, kulitnya cerah putih bersih. Seperti kakak sepupunya Min Yoongi. Uh! Taehyung jadi iri dengan kedua orang itu. Taehyung gemas melihat adiknya yang bertelungkup sembari menghentakkan kakinya sehingga terdengar bunyi giring-giring yang menghiasi kaki mungilnya. Dan kepalan tangan yang ia coba masukan kedalam mulutnya itu semakin membuat Taehyung gemas.

"Yak! Kenapa kau menduduki adik mu!!!" Pekik sang ibu.

"Hehehhe,,, habisnya dia lucu." Ny. Kim pusing dengan kelakuan aneh anaknya.


❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤


Hari menyenangkan dan menyedihkan berlalu begitu saja.

Dan hari ini tibalah saatnya dimana Taehyung merasa takut. Ia sudah menduduki bangku kelas tiga. Ia duduk bersama Minjae.

Guru itu menatapnya sinis. Entah kenapa Taehyung merasa guru itu tidak menyukainya. Dadanya Taehyung terasa ngilu saat dipaksa mengunakan tangan kanan untuk menulis. Tentu saja Taehyung tidak bisa. Ia sudah terbiasa menulis dengan tangan kiri.

"Kenapa kau menulis pakai tangan kiri?! Sekarang cepat ganti, pakai tangan kanan!" Ucapan dengan nada bendakan tertahan itu membuat Taehyung bergetar. Ia mengigit bibirnya agar ia tidak menangis. Tapi rasanya sangat ngilu. Ia jadi takut, menunggu hari esok, dan bertemu lagi dengan gurunya.

Dengan tangan yang sedikit bergetar, Taehyung mulai menulis dengan tangan kanannya.

Acap kali, jari nya tergelincir. Ia kesulitan memegang pulpennya. Tapi yah, dia terus mencoba, tetap saja hasilnya sama. Tidak ada yang peduli dengannya. Mereka sibuk dengan tugas masing-masing.

Taehyung kidal, tapi tidak kidal sepenuhnya. Ia makan pakai tangan kanan melakukan aktifitas lainnya juga tangan kanan kok. Hanya memegang pisau, gunting, dan menulis saja menggunakan tangan kiri.

Taehyung selalu berpikir, ada apa dengan tangan kiri? Salah kah ia pakai tangan kiri? Ia tidak pernah melakukan hal yang kotor dengan tangan itu. Malahan ia sangat bangga bisa menulis dengan tangan kiri.

Ia menceritakan kejadian ini kepada sang ibu.

"Eomma,,, Kang Sseam, memaksa ku menulis pakai tangan Kanan. Aku tidak bisa. Aku takut, dengan Kang Sseam." Taehyung menunduk, menahan tangisnya. Ia takut bertemu guru itu. Ia takut kena marah kalau ketahuan menulis pakai tangan kiri lagi. Hati Taehyung mudah patah. Tapi dia tidak cengeng.

"Tidak apa-apa. Kau tenang saja. Jangan takut, ne." Taehyung kecil menggeleng.

"Aku takut Kang Sseam memarahi ku lagi." Sebagai seorang ibu, mendengar cerita anaknya. Tentu Ny. Merasa sedih. Melihat anaknya menahan tangis, mengingat kejadian di sekolah. Ia berharap semoga Taehyung tidak trauma.

"Jangan takut sayang. Taehyung kan anak hebat."

Sebenernya anak kidal tidak boleh dipaksa mengunakan tangan kanan. Itu bisa menganggu mentalnya, menumbuhkan trauma pada dirinya. Bisa saja anak itu tidak bisa melakukan apapun, karena kehilangan fungsi sarafnya.

Anak kidal, akan sangat tertekan karena paksaan itu. Biarkan mereka merubahnya dengan kemauan mereka sendiri.

'Kidal tidaklah buruk, jadi jangan paksa kami.'

Apa bedanya tangan kiri dan tangan kanan? Mereka sama, sama-sama bagian anggota tubuh. 'Apa salahnya sebagian dari kami menggunakan tangan itu.'

Di kelas hanya Taehyung yang kidal. Selebihnya menggunakan tangan kanan.

Taehyung si tangan kiri itu cukup hebat dalam seni. Diusianya ia bisa menggambar dengan baik, dan membuat origami dengan sempurna. Ia juga sangat menyukai pelajaran yang bersangkutan dengan angka. Ya, meski dia kurang pandai dalam hal ini. Tapi ia suka.

Setiap kali masuk kelas dan Kang Sseam datang, Taehyung langsung pura-pura menggunakan tangan kanannya. Hanya untuk menghindari kemarahan guru itu. Guru itu meliriknya sekilas, begitu juga Taehyung.

Ia menghela nafas panjang. Lelah berpura-pura. Taehyung ingin berteriak.

'Aku senang dengan tangan kiri ku! Jangan memaksa ku!'

Tapi itu hanya bisa tersangkut di tengorokannya.

Hari berikutnya, Taehyung benar-benar muak dibuatnya.

Ia tidak peduli lagi, guru itu kembali memarahinya karena mengunakan tangan kiri.

"Masa bodo! Ini hak ku. Mengunakan tangan apa saja!" Taehyung tidak peduli, guru itu menatapnya atau tidak, yang penting ia bisa menulis dengan baik.


❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤


Keut_

Terimakasih sudah membaca 😊
maaf untuk tokohnya 🙏

👀👀👀👀👀👀👀

List






Komentar